Tiga Kapten Klub Ini Bermasalah dengan Fans Klubnya Sendiri

credit: AP
banner 468x60

VIVA BOLA – Menjadi kapten klub sepakbola di tingkat atas adalah suatu kehormatan bagi setiap pemain di dunia. Seorang pemain dapat memiliki semua keterampilan di dunia tetapi kepemimpinan adalah sesuatu yang tidak dimiliki semua orang.

Kapten adalah seseorang yang memimpin tim tidak hanya untuk rekan satu timnya tetapi juga untuk para penggemar. Akibatnya, para kapten harus memiliki hubungan yang baik dengan penggemar mereka. Namun, ada saat ketika sang kapten berselisih dengan para penggemar klub masing-masing bahkan sebelum meninggalkan tim. Dan berikut, tiga kapten tim yang berselisih dengan para penggemar mereka.

Read More
ac milan

Granit Xhaka

Inspirasi di balik daftar ini tidak lain adalah Granit Xhaka. Bintang Swiss itu diangkat sebagi kapten Arsenal awal musim ini setelah proses pemilihan di mana sebagian besar pemain Arsenal memilihnya untuk dijadikan kapten.

Keputusan ini adalah keputusan yang buruk dari Unai Emery karena Granit Xhaka sebenarnya bukan favorit para penggemar semenjak kepindahanya. Dan sekarang, hanya beberapa pertandingan kemudian, Xhaka benar-benar berselisih dengan para penggemar.

Saat dia dicemooh oleh fans dalam laga melawan Crystal Palace, dia membalas ejekan fans sambil marah. Memang, Xhaka telah meminta maaf atas tindakannya, tetapi sepertinya impresi itu tidak akan dapat diperbaiki.

90min

Laurent Koscielny

Tampaknya telah pola buruk dengan ban kapten Arsenal. Sepertinya orang yang memakainya secara otomatis dikutuk. Laurent Koscielny bermain untuk Arsenal sejak 2010 dan semuanya terlihat baik sampai klub ini secara resmi menjadikannya sebagai kapten pada tahun 2018 lalu.

Musim panas ini, Koscielny melakukan pemogokan untuk memaksa kepindahannya ke Prancis. Dia menolak untuk ambil bagian dalam pra-musim Arsenal saat The Gunners terbang ke Amerika Serikat tanpa kapten mereka.

Akibatnya, tidak mengherankan, para penggemar tidak senang dengan apa yang dilakukan pemain asal Prancis itu. Pada akhirnya, setelah berselisih dengan para penggemar, ia meninggalkan The Gunners dan hijrah Bordeaux.

Mauro Icardi

SempreInter

Cukup aneh bahwa semua insiden atas kapten klub terjadi baru-baru ini. Semua tragedi buruk tampaknya dimulai oleh Mauro Icardi di Inter Milan. Pemain Argentina itu kehilangan kepercayaan dari para penggemar pada tahun 2016 ketika ia merilis sebuah buku di mana ia mengancam akan membunuh 100 Ultras Inter Milan.

Jelas, para fans tidak menerima statement itu dengan baik dan keadaan terus memburuk dari sana dan pada bulan Februari tahun ini, Inter melepaskannya dari jabatan kapten tanpa memberikan penjelasan yang jelas. Setelah benar-benar berselisih dengan semua orang di Inter termasuk para penggemar, direksi Nerazzurri akhirnya menyetuui untuk meminjamkannya ke Paris Saint-Germain.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.