VIVA Bola – Memulai musim sebagai salah satu tim paling underrated di Liga 1 2019, PSS Sleman berubah menjadi tim penakluk raksasa di awal musim. Ekspektasi untuk menghindari degradasi yang menjadi catatan utama tim Super Elang Jawa ini berubaha drastis saat Seto Nurdiantoro meramu kekuatan under the radar.
Diakhir musim Liga 1 tahun ini, PSS Sleman berhasil duduk cukup jauh dari zona merah dan menjadi satu-satunya tim promosi yang tidak langsung kembali ke kasta kedua sepak bola Indonesia. Kombinasi permainan taktis yang menggabungkan pemain muda dan debutan asing di Indonesia jadi kunci keberhasilan Seto Nurdiantoro musim ini.
Capaiannya ini jelas menjadi daya tarik utama mengingat ia menjadi salah satu dari hanya segelintir pelatih lokal yang berhasil memberi konsistensi pada tim yang duduk di posisi kedua dalam rataan kehadiran penonton di Liga 1 tahun ini.
Kecakapanan taktikal dan mawasnya ia dengan bakat pemain lokal membuat Seto Nurdiantoro diperkirakan akan segera bergabung sebagai asisten pelatih anyar timnas Indonesia, Shin Tae-Yong. Ia bersama Indra Sjafri dan Gong Oh-kyun akan bekerjasama untuk mengelola tiga kelas umur berbeda dari Timnas Garuda.
Namun rumor ini dibantah kuat oleh Fatih Chabanto yang merupakan CEO dari PSS Sleman. Ia berharap Seto Nurdiantoro akan tetap fokus pada target PSS Sleman di musim kompetitif selanjutnya.
“Coach Seto menyebut kabar asisten pelatih di Timnas Indonesia adalah rumor. Kami masih intens dengan sudah tiga kali bertemu untuk negosiasi, dan berharap segera mencapai kesepakatan Bagaimana pun juga untuk negara, ya tidak masalah. Justru kami mendukung. Beliau komitmen bahwa belum ada tawaran dari klub lain. Kalau Timnas Indonesia itu kan bukan klub,” imbuh Fatih seperti dilansir Bola.com
Seto Nurdiantoro juga memilih untuk tidak terburu-buru untuk memperpanjang kontraknya bersama klub asal tanah kelahirannya tersebut. Dan PSS Sleman juga enggan untuk langsung mencari pengganti pelatih 48 tahun ini dalam waktu dekat.
“Belum ada kandidat pengganti Seto. Fokus kami tetap beliau. Kalau memang sudah pasti, baru kami mencari penggantinya,” tutup Fatih Chabanto.