VIVA BOLA –Â Ditengah berita negatif tentang sepak bola lokal Indonesi, kita harus mendengar berita memilukan lainnya yang datang dari Indonesia Timur setelah bintang tim nasional Indonesia U-16 Alfin Lestaluhu meninggal dunia setelah gempa bumi yang melanda pulau Ambon.
Gempa bumi berkekuatan 6,5 SR melanda Pulau Seram pada 26 September 2019 pukul 8.46 waktu setempat dengan pusat gempa terletak sekitar 40 kilometer timur laut ibukota provinsi Ambon pada kedalaman 10 km.
Sekarang telah muncul berita bahwa Alfin, yang merupakan pemain belakang yang menjanjikan untuk tim nasional U-16, telah meninggal dunia setelah menjadi salah satu korban yang terkena dampak gempa dahsyat yang menimpa pulau tersebut.
Pemain berusia 15 tahun ini adalah bagian penting dari skuad tim nasional U-16 dibawah asuhan Bima Sakti dan telah membantu Indonesia lolos ke Piala AFC U16 2020 dari ababk kualifikasi yang diadakan bulan lalu.
Pemain muda ini bahkan sempat mencetak gol untuk tim nasional Indonesia dalam kemenangan 4-0 atas Filipina di Stadion Gelora Bung Karno Madya di Jakarta. Tim asuhan Bima Sakti telah memenuhi syarat sebagai runner-up dari Grup G dari kualifikasi di belakang China PR dan di depan Filipina, Brunei Darussalam dan Kepulauan Mariana Utara.
Dia tampil solid di lini belakang Timnas Indonesia U16 saat tim muda kita mencatat tiga kemenangan dan satu hasl imbang dalam empat pertandingan dan hanya kebobolan dua gol. Anak asuh Bima Sakit mengalahkan Filipina 4-0, Kepulauan Mariana Utara 15-1 dan Brunei 8-1 sementara juga menahan Cina dalam hasil imbang tanpa gol.
PSSI mengkonfirmasi meninggalnya pesepakbola muda ini dalam sebuah pos dan berterima kasih kepada pemain muda ini atas jasanya kepada tim nasional. “Beristirahatlah dengan tenang Alfin Farhan Lestaluhu,” tulis PSSI.
Alfin dirawat di Ambon setelah gempa bumi, tetapi dipindahkan ke Jakarta untuk perawatan lanjutan di mana ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebanyak 41 orang dilaporkan tewas akibat musibah gempa bulan lalu sementara 1.578 orang lainnya dikabarkan terluka. Dilaporkan pada 6 Oktober lalu bahwa sekitar 1.105 gempa susulan telah tercatat di Maluku setelah gempa besar pertama.