Kolom Liga 1: Kalteng Putra Gagal Penuhi Mimpi Tampil Apik di Liga 1

Tribunnews
banner 468x60

VIVA Bola – Saat pertama kali dikonfirmasi untuk mendapatkan promosi ke Liga 1 musim 2019, Kalteng Putra adalah salah satu tim yang diperkirakan akan dapat menyemen tempat mereka di kasta teratas sepak bola Indonesia.

Kerangka skuad yang tidak terlalu berubah, penambahan tenaga pemain asing yang akurat, dan pengalaman berkompetisi di level tertinggi yang dimiliki beberapa pemain utama mereka membuat tim ini sempat digadang-gadang akan menjadi kuda hitam.

Read More
ac milan

Namun jelang paruh musim, Kalteng Putra mulai merasakan tekanan harus bermain dalam jadwal yang terlalu rapat dan pada akhirnya, sama dengan tim lain harus menerima kenyataan pahit merotasi pemain dan bermain dalam mode kelelahan tanpa periode istirahat yang cukup.

 

Tidak hanya itu, tim ini juga menderita masalah keuangan dan terpaksa melepas beberapa pemain andalan mereka ke tim lain. Sederet masalah ini plus tidak adanya konsistensi permainan menjadi kunci utama kegagalan Kalteng Putra.

Tim yang meraih tiket ke Liga 1 dengan menjadi tim terbaik ketiga di Liga 2 2018 ini juga kerap gagal untuk menjadikan Stadion Tuah Pahoe menjadi benteng mereka. Sederet hasil imbang melawan tim papan bawah menjadi salah satu alasan mengapa pada akhirnya tim ini berada di zona tiga terbawah saat musim Liga 1 menyisakan dua laga.

Kegagalan untuk meneruskan impact dari Piala Presiden menjadi transisi sulit saat Yohanes Pahabol dkk dipaksa bermain dalam dua pertandingan berjarak tiga hari di pertengahan Agustus kemarin. Skuad yang minimalis dan tanpa adanya kualitas di lapis kedua membuat Kalteng Putra terpaksa memainkan pemain terbaik mereka di tiap jadwalnya.

Tribunnnews

Kedepannya, Kalteng Putra mungkin akan merombak penuh skuad mereka untuk menjalani tahapan Liga 2 musim selanjutnya. Nyaris tidak ada nama yang kemungkinan akan dapat dipertahankan selain beberapa nama pemain muda.

Pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan Kalteng Putra tahun ini adalah bahwa meskipun skuad yang dimiliki memiliki talenta terbaik, namun keseimbangan antara pemain utama dan pemain lapis kedua juga harus diperhatikan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.