VIVA Bola –Â Jones, pemain sayap berusia 18 tahun yang telah digadang-gadang dengan label wonderkid, mencetak gol terpenting dalam karirnya yang membuat Liverpool menang 1-0 atas Everton dalam derbi Merseyside yang membawa dampak yang luar biasa di Anfield.
Mengumpulkan bola di luar area di sebelah kiri, Jones melepaskan tembakan ke sudut jauh dari bawah mistar gawang.
“Bola datang kepada saya dan saya hanya memiliki satu hal dalam pikiran – untuk menendang langsung,” kata Jones, yang bergabung dengan Liverpool pada usia 6 dan merupakan salah satu dari banyak pemain muda dalam skuad yang tidak berpengalaman yang dipilih oleh Jurgen Klopp.
“Untungnya tendangan iitu mengarah pada gol pemenang pertandingan dan ini adalah gol yang hebat.” Tendangan ini membangkitkan ingatan tendang satu gol dari Rooney, untuk Everton melawan Arsenal pada tahun 2002 ketika sang pemain berusia 16 tahun, yang juga terbang di atas mistar dan meroket.
Delapan belas tahun berlalu, dan sekarang menjadi gelandang yang sedang berbaring dalam masa senja dalam karirnya, Rooney yang berusia 34 tahun masih membuktikan nilainya di lapangan sepak bola.
Mantan striker Manchester United ini bermain dengan otoritas dan disiplin sebagai kapten Derby untuk menginspirasi tim barunya untuk menang 1-0 di Crystal Palace, dan menjadi tim Premier League ketiga yang kalah dari oposisi liga yang lebih rendah di liga ketiga.
“Dia sangat memengaruhi permainan karena Anda bisa melihat pengalamannya,” kata manajer Derby, Phillip Cocu tentang Rooney, yang memiliki 77 sentuhan bola – lebih banyak daripada pemain Derby lainnya.
“Dia tahu kapan harus menerima bola dan memiliki kemampuang passing yang hebat saat dia memberikannya. Para pemain lain tahu dia akan memberikan operan sehingga mereka akan langsung bersiap.”
Adapun Everton, tim yang belum menang di Anfield pada abad ini – kemenangan terakhir di kandang tetangganya di Stanley Park datang pada tahun 1999 – dan belum pernah memenangkan pertandingan derby di kompetisi mana pun, di mana saja, sejak 2010.
Manajer Everton Carlo Ancelotti menurunkan skuad yang kompetitif, sebuah langkah langka dari manajer Premier League di Piala FA akhir-akhir ini, tetapi pilihannya tidak berhasil meskipun timnya menciptakan tiga peluang besar di babak pertama.
