VIVA Bola – West Ham sekali lagi tampil terorganisir dan efisien di belakang, tetapi John Egan masih hampir berhasil menangkap kelengahan mereka ketika ia menembakkan tendangan berkat umpan Oliver Norwood beberapa inci di atas mistar, tak lama setelah Martin menggantikan Fabianski yang dipaksa keluar dengan cedera paha hanya beberapa minggu setelah pulih dari cedera panjang, masalah menahun The Hammers mulai kelihatan.
Di ujung lain, beberapa permainan link-up yang solid di lini depan The Hammers meninggalkan Anderson dengan ruang untuk berlari ke dalam kotak penalti, tetapi ketika ia berusaha untuk mengelabui Henderson dengan tembakan chip ke gawang, ia hanya tipis melewatkannya dengan kesempatan pertama yang sangat penting bagi tim tamu.
Setelah permainan yang loyo di babak pertama Chris Wilder rasanya berhasil memompa tenaga pemainnya saat turun minum dan tuan ruamh terlihat jelas bermain dengan mode yang terlihat lebih dominan di babak kedua, dan Fleck dua kali nyaris mencetak gol dalam beberapa menit setelah restart.
Fleck berbalik menjadi penyedia gol ketika tuan rumah diberi kesempatan dari tendangan gawang Martin yang melewatkan Balbuena dan diambil oleh Fleck, yang memberi umpan pada McBurnie. Dengan hanya sosok kiper yang perlu dilewati, ia membuat pergerakan apik dari finishnya dan mencetak gol ke gawang yang kosong.
The Blades hampir memiliki gol kedua ketika Fleck memainkan umpan ke arah pemain pengganti Mousset di tepi area penalti dan setelah mengelola ruang teknik untuk melakukan tembakan, tendangan Mousset berhasil dihentikan oleh penyelamatan hebat Martin.
West Ham secara singkat berpikir mereka telah berhasil mencetak gol balasan ketika tendangan bebas Snodgrass dihalau oleh Sebastien Haller tetapi gol itu dengan cepat dikesampingkan oleh bendera offside, sebelum usaha bola mati Lanzini dicegah oleh penyelamatan yang kuat dari Henderson.
Ada lebih banyak drama yang datang telat di akhir laga ketika the Hammers tampak seperti telah mengambil poin saat Rice membuka ruang bagi Snodgrass, yang menyelesaikanya dengan sentuhan cerdas dari tiang dekat, tetapi VAR memiliki keputusan akhir untuk mengesampingkan equalizer karena handball.
