VIVA Bola –Â Televisi Cina menarik diri dari meliput pertandingan Premier League antara Arsenal melawan Manchester City pada hari Minggu kermarin setelah Mesut Ozil, pemain depan untuk klub London Utara tersebut, mengkritik tindakan keras brutal Beijing terhadap etnis Muslim di negara itu.
Cina adalah pasar siaran luar negeri yang paling besar bagi Premier League, dengan hak siar yang dijual seharga $ 700 juta dalam kontrak berdurasi tiga tahun yang berlangsung hingga 2022. Namun alih-alih saluran olahraga televisi negara Tiongkok menunjukkan Ozil dkk yang kalah kala Arsenal dibantai 3-0 oleh City, pihaknya menjadwalkan rekaman laga tunda kemenangan 2-1 Tottenham atas Wolverhampton.
Layanan streaming PPTV.com juga juga membatalkan feed pertandingan Arsenal yang menampilkan Ozil selama hampir satu jam sebelum ia digantikan di tengah sorak-sorai dan beberapa ejekan dari penggemarnya sendiri. Ozil bereaksi dengan menendang sarung tangannya ke arah touchline.
“Bagaimana dia bereaksi terserah padanya dan saya akan menghadapinya,” kata manajer inter im Arsenal Freddie Ljungberg. “Kami akan melihat apa artinya untuk masa depan, tetapi tentu saja kami ingin para pemain berperilaku dengan cara yang benar.” Ljungberg tidak akan membahas secara spesifik pos media sosial Ozil yang melibatkan Arsenal dalam kontroversi di Cina.
“Masalah Cina adalah masalah politis,” kata Ljungberg, “dan saya akan menyerahkannya kepada klub.” Arsenal menggunakan sebuah pos di jaringan media sosial Cina Weibo untuk memisahkan diri dari tindakan Ozil. “Konten yang ia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil , ” Ungkap klub London utara.” Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut prinsip tidak terlibat dalam politik. ”
Ozil menambahkan untuk mengutuk penahanan lebih dari 1 juta warga Uighur dan minoritas lainnya dalam apa yang disebut kamp pendidikan di wilayah barat laut China Xinjiang, di mana mereka menjadi sasaran indoktrinasi politik, penyiksaan, pemukulan, dan kekurangan makanan, serta penolakan terhadap kebebasan beragama dan linguistik.
Sebuah posting media sosial dari Ozil pada hari Jumat mengecam Cina karena telah membakar Quran, menutup masjid dan membunuh para ulama. Pemain Arsenal itu mengeluh bahwa “Muslim tetap diam.” Asosiasi Sepak Bola Cina menyatakan “kemarahan dan kekecewaan besar” atas komentar Ozil.