VIVA BOLA – Persela Lamongan saat ini sedang menyiapkan strategi khusus ketika akan melawan tim kuat Bali United di pertandingan lanjutan Liga 1 2019 yang disiarkan secara live di Indosiar, pada Kamis 31 Oktober 2019. Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu ingin meredam lawan yang sampai sekarang ini belum terkalahkan di laga kandang.
Menurut pelatih tim Persela, Nil Maizar, meski tim tuan rumah memiliki catatan yang sangat bagus, dia masih memiliki keyakinan bahwa klub dari Kota Soto itu dapat berbuat banyak. Yang paling penting semua pemain bisa menjalankan arahannya dengan benar.
“Jika dilihat dari segi teori, tentu saja jika akan memberi semacam taktikal kepada para pemain bagaimana kita akan melawan Bali United yang tengah euforia, saat ini mereka ada di pucuk klasemen sementara Liga 1 2019,” ujar Nil Maizar seperti dikutip Antara, Rabu 30 Oktober 2019.
“Ya, semoga saja instruksi yang kita berikan pada semua pemain dapat berjalan dengan optimal, sebab untuk saya apapun bentuknya sebuah pertandingan, hingga peluit berbunyi masih belum tentu tim mana yang menang dan mana yang kalah,” imbuh pelatih berusia 49 tahun tersebut.
Terlebih lagi, cetus Nil, laga sepakbola tak pernah dapat diprediksi. Di sisi lain statistik pertemuan dari kedua kesebelasan juga tak dapat dijadikan patokan untuk menentukan hasil sebuah pertandingan.
“Jadi, mungkin tergantung strategi dan taktik, perjuangan para pemain dari Persela Lamongan dan juga dari Bali United sepanjang dua kali 45 menit serta tambahan waktu,” ungkapnya.
Soal Persela yang belum pernah memetik kemenangan dalam 12 pertandingan tandang, Nil Maizar membeberkan jika banyak hal yang jadi alasannya. Tapi, yang paling penting adalah semua pemain terus bekerja keras untuk dapat membawa pulang dari Stadion I Wayan Dipta.
“Aspek sepakbola bukanlah seperti yang kita bayangkan, jika pemain tak mampu menang dalam sebuah pertandingan ada aspek teknik, aspek fisik, aspek mental, dan aspek taktik.”
“Yang terpenting kita bermain optimal saja, kita perbaiki,” tutup pelatih yang mampu menyelamatkan PS Tira Persikabo dari jeratan degradasi itu.