Persela Lamongan Lelang Jersey Alm. Choirul Huda

Bola.com
banner 468x60

VIVA Bola – Lelang jersey yang dilakukan Persela Lamongan resmi ditutup. Ada 14 jersey yang dilepas ke publik untuk melawan pandemi Covid-19. Nah, pendapatan dari hasil lelang itu ternyata mampu melampaui target.

Awalnya, manajemen hanya mematok target Rp 14 juta dari jersey yang dilelang. Namun, hasilnya malah melebihi target yang diharapkan. Total pendapatan dari penjualan 14 jersey mencapai Rp 23,4 juta. Jumlah itu lebih banyak Rp 9,6 juta daripada target yang ditentukan manajemen Laskar Joko Tingkir, julukan Persela.

Lantas, apa yang membuat lelang Persela bisa melampaui target? Ternyata, itu karena jersey kiper sekaligus kapten almarhum Choirul Huda. Jersey kiper asli Lamongan tersebut jadi item yang terjual paling mahal. ”Jersey mendiang Choirul Huda terjual dengan harga Rp 6,8 juta,” kata Kepala Divisi Bisnis dan Marketing Persela Rizal Jamhari saat dihubungi Jawa Pos.

Harga itu mengalahkan penjualan dua jersey termahal sebelumnya. Yakni, jersey milik Saddil Ramdani yang digunakan saat Liga 1 musim 2017. Satu lagi adalah jersey milik striker asal Brasil Ivan Carlos pada musim yang sama. Kedua jersey itu sama-sama terjual dengan harga Rp 2 juta.

Jika menilik sejarah yang dicatatkan Huda bersama Laskar Joko Tingkir, jersey tersebut sangat pantas berharga mahal. Apalagi, itu adalah jersey yang dikenakan almarhum Huda pada musim 2017. Atau, musim terakhir kiper kelahiran Lamongan, 2 Juni 1979, tersebut sebelum akhirnya berpulang.

Selain jersey Huda, ada beberapa jersey yang ikut dilelang secara bersamaan. Di antaranya adalah jersey milik Alex Goncalves, Arif Satria, Birrul Walidain, dan Kei Hirose. Dengan menjual jersey pemain yang cukup tenar, tidak heran jika target pendapatan lelang Persela mampu melampaui target.

Nah, nantinya dana yang sudah terkumpul digunakan untuk memberikan bantuan melawan Covid-19. Rencananya, dana dipakai untuk membeli alat pelindung diri (APD). APD itulah yang akan disalurkan kepada tenaga medis yang ada di kawasan Lamongan. Saat ini Lamongan memang sudah masuk zona merah Covid-19. ”Tapi, untuk skema lebih jelasnya bisa tanya ke manajer,” katanya.

Rizal menjelaskan, jumlah dana yang terkumpul nanti akan diumumkan. Kemudian, proses pembelian APD juga dilakukan secara terbuka. Dengan demikian, publik bisa mengetahui seluruh proses bantuan yang diberikan pihak manajemen Persela. ”Nanti laporannya bakal kami rilis juga. Itu penting untuk pelaporan ke publik. Karena dana sosial sumbernya dari luar klub,” kata Rizal.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.